Saturday 4 April 2020

Cara membuat Hand Sanitizer yang aman untuk kulit dan mudah




Pembuatan Hand Sanitizer Sesuai Standar WHO

loading...


      Baik buat semuanya pasti gusar sekali kan sama harga masker harga hand sanitizer yang udah kayak emas tapi kalian tau ngga kalau kita bisa buat hand sanitizer sendiri lho. bahan-bahan untuk membuat hand sanitizernya juga mudah didapatkan dan murah.inilah cara membuat hand sanitizer.

Bahan-Bahan :

  • Alkohol 96%                                       833,3 ml
  • H2o2   (hidrogen peroksida )3%           41,7 ml
  • Gliserin 98%                                        14,5 ml
  • Aquadest    

Alat-Alat :
  • Gelas ukur               1 Liter
  • Gelas ukur silinder  50 ml 
  • Botol 1 Liter
Langkah-Langkah
  1. Cuci tangan kalian dan bersihkan meja atau tempat kalian akan membuat hand sanitizer agar lebih higienis.
  2. Pastikan Semua peralatan sudah di bersihkan kalau bisa diSterilkan. karena kita ingin agar hand sanitizer kita menjadi lebih higienis dan bebas dari spora dan mikroorganisme lain.
  3. setelah itu tuangkan 833,3 ml alkohol 96% kedalam gelas ukur 1 liter.
  4. lalu tuangkan 41,7 ml hidrogen peroksida kedalam gelas ukur 50 ml. lalu campurkan kedalam alkohol 833,3 ml di gelas ukur 1 liter
  5. tuangkan 14,5 ml gliserin kedalam gelas ukur 50 ml lalu campurkan kedalam gelas ukur 1 liter tadi.
  6. untuk gliserin karena teksturnya seperti jelly maka bilas gelas ukur 50 ml bekas gliserin dengan aquadest lalu tuangkan air bilasan kedalam gelas ukur 1 liter berisi alkohol tadi.
  7. aduk sampai 3 menit kurang lebih, jika memungkinkan gunakan sendok kaca untuk mengaduknya.
  8. lalu tuangkan kedalam botol 1 liter kemudian tutup rapat botol diamkan hingga 72 jam. hal ini bertujuan agar hand sanitizer yang kita buat telah bebas dari spora/jamur dan bebas dari mikroorganisme lain.

Nah itu tadi cara membuat hand sanitizernya yaa. kalau kalian ingin membeli bahan-bahan untuk membuat hand sanitizernya atau ingin membeli Hand Sanitizer siap pakai juga bisa di tokopedia dan shopee pada link dibawah ini
 

Tokopedia :https://www.tokopedia.com/coba-jual
Shopee :https://shopee.co.id/iiilham1008 

okee terima kasih :)

Apa itu ODP, PDP ?? Positif Corona ?

Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan COVID-19

'Social distancing' hanyalah salah satu dari sekian banyak istilah terkait virus Corona yang bermunculan dalam pandemi COVID-19. Untuk lebih memahami istilah-istilah yang berhubungan dengan COVID-19 tersebut, simak ulasan berikut:

1. Social distancing

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), arti istilah social distancing atau ‘pembatasan sosial’ adalah menghindari tempat umum, menjauhi keramaian, dan menjaga jarak optimal 2 meter dari orang lain. Dengan adanya jarak, penyebaran penyakit ini diharapkan dapat berkurang.

2. Isolasi dan karantina

Kedua istilah terkait virus Corona ini merujuk pada tindakan untuk mencegah penularan virus Corona dari orang yang sudah terpapar virus ini ke orang lain yang belum.
Perbedaannya, isolasi memisahkan orang yang sudah sakit dengan orang yang tidak sakit untuk mencegah penyebaran virus Corona, sedangkan karantina memisahkan dan membatasi kegiatan orang yang sudah terpapar virus Corona namun belum menunjukkan gejala.
Berbagai pakar menganjurkan untuk melakukan karantina di rumah atau isolasi mandiri selama setidaknya 14 hari. Selama karantina, Anda dianjurkan untuk tinggal di rumah sambil menjalani pola hidup bersih dan sehat, tidak bertemu orang lain, dan menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang-orang yang tinggal serumah.

3. Lockdown

Istilah ‘lockdown’ berarti karantina wilayah, yaitu pembatasan pergerakan penduduk dalam suatu wilayah, termasuk menutup akses masuk dan keluar wilayah. Penutupan jalur keluar masuk serta pembatasan pergerakan penduduk ini dilakukan untuk mengurangi kontaminasi dan penyebaran penyakit COVID-19.

4. Flattening the curve

Flattening the curve atau ‘pelandaian kurva’ merupakan istilah di bidang epidemiologi untuk upaya memperlambat penyebaran penyakit menular yang dalam hal ini adalah COVID-19, sehingga fasilitas kesehatan memiliki sumber daya yang memadai bagi para penderita. Pelandaian kurva ini dapat dilakukan dengan social distancing, karantina, dan isolasi.
Kurva menggambarkan prediksi jumlah orang yang terinfeksi virus Corona dalam rentang waktu tertentu. Jumlah penderita yang meningkat drastis dalam periode yang sangat singkat, misalnya hanya dalam waktu beberapa hari, digambarkan sebagai kurva tinggi yang sempit.
Jumlah penderita yang membeludak membuat penanganan tidak bisa dilakukan secara optimal. Hal ini karena jumlah penderita melampaui kemampuan dan kapasitas fasilitas kesehatan, misalnya jumlah tempat tidur dan alat yang tersedia di rumah sakit tidak cukup untuk menangani semua pasien.
Kondisi tersebut menyebabkan tingkat kematian menjadi sangat tinggi, tidak hanya pada pasien COVID-19, namun juga pada pasien penyakit lain yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Meskipun jumlah penderitanya sama, namun jika laju pertambahannya lebih lambat (digambarkan oleh kurva yang lebih panjang dan landai), fasilitas kesehatan memiliki kesempatan untuk menangani penderita dengan sarana dan prasarana yang memadai.
loading...

5. Pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP)

PDP dan ODP merupakan definisi yang digunakan untuk mengelompokkan individu berdasarkan:
  • Gejala demam dan/atau gangguan pernapasan
  • Riwayat perjalanan ke daerah pandemi infeksi virus Corona atau tinggal di daerah tersebut selama 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
  • Riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
Secara umum, ODP dan PDP bisa dibedakan dari gejala yang dialami. Pada ODP, gejala yang muncul hanya salah satu antara demam atau gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Sedangkan pada PDP, sudah ada gejala demam maupun gangguan pernapasan.
Terhadap PDP, dilakukan rawat inap terisolasi di rumah sakit, pemeriksaan laboratorium, dan pemantauan pada orang lain yang memiliki kontak erat dengan PDP tersebut. Sementara ODP harus menjalani isolasi di rumah dan kondisinya akan dipantau setiap hari selama 2 minggu, menggunakan formulir khusus.
Jika kondisi ODP mengalami perburukan dan sudah memenuhi kriteria PDP atau hasil laboratoriumnya positif terinfeksi virus Corona, maka ODP tersebut harus dibawa ke rumah sakit.

6. Herd immunity

Secara harfiah, istilah ‘herd immunity’ berarti kekebalan kelompok. Herd immunity terhadap suatu penyakit bisa dicapai dengan pemberian vaksin secara meluas atau bila sudah terbentuk kekebalan alami pada sebagian besar orang dalam suatu kelompok setelah mereka terpapar dan sembuh dari penyakit tersebut.
Di tengah pandemi COVID-19, sebagian ahli percaya bahwa penularan virus Corona akan menurun atau bahkan berhenti sama sekali bila sudah ada banyak orang yang sembuh dan menjadi kebal terhadap infeksi ini.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada vaksin untuk COVID-19 dan untuk menunggu hingga tercapai herd immunity secara alami pun sangat berisiko karena penyakit ini dapat berakibat fatal.
Nah, itu dia berbagai istilah terkait infeksi virus Corona atau COVID-19. Untuk meminimalkan risiko Anda terjangkit penyakit ini, patuhilah anjuran dokter dan pemerintah. Selain mencuci tangan, memakai masker, serta menjalani pola hidup bersih dan sehat, hindari tempat-tempat yang ramai atau berkumpul dengan banyak orang.

Artikel Ini dikutip dari : https://www.alodokter.com
Silahkan Kunjungi Sumber untuk lebih banyak informasi

Cara Mengobati Virus Corona ? Bisa Sembuh?

 
 Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

    Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Gejala Virus Corona
loading...

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

  •     Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
  •     Batuk
  •     Sesak napas
     jika anda merasa memiliki gejala-gejala ini dan pernah berkontak dengan orang yang positif Corona maka sebaiknya anda mengantisipasi dengan melakukan isolasi mandiri. anda bisa menempati kamar sendiri dan memisahkan peralatan makan yang anda gunakan. hindari kontak fisik dengan orang lain. setidaknya lakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.

Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.

Pengobatan Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
  • Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh

Komplikasi Virus Corona

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:
  • Pneumonia
  • Infeksi sekunder pada organ lain
  • Gagal ginjal
  • Acute cardiac injury
  • Acute respiratory distress syndrome
  • Kematian

Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
  • Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social distancing).
  • Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
  • Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
  • Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
  • Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  • Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
  • Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.


Artikel Ini di kutip dari : https://www.alodokter.com
silahkan kunjungi sumber untuk informasi lebih lanjut.

Wednesday 25 March 2020

Dampak Corona atau Covid-19


Dampak COVID-19
            Setelah ditetapkan menjadi pandemic oleh WHO, tentu dampak COVID-19 ini semakin dirasakan oleh penduduk dunia. Dari mulai aktivitas yang menjadi terbatas hingga ketakutan dan kepanikan yang terjadi. Namun dampak yang paling dapat dirasakan adalah dampak pada ekonomi dunia maupun ekonomi di Indonesia. Akibat produktivitas yang terganggu maka ekonomi pun ikut menurun. Karena size ekonomi China di atas US$ 13 triliun. Dia kontribusinya ke ekonomi dunia 17% jadi kalau dia melemah pengaruhnya terasa di seluruh dunia.(Purnomo 2020)

            Berdasarkan hal tersebut tiap 1% penurunan ekonomi di china maka akan berimbas sebesar 0,3 – 0,6 % oleh karena itu pemerintah Indonesia perlu berkomunikasi dengan Bank Indonesia agar penurunan ekonomi dapat dikendalikan.(Purnomo 2020)

Ekonomi di tengah COVID-19

Dampak ekonomi dari corona jadi isu yang semakin besar seiring meluasnya penyebaran virus tersebut ke seluruh dunia. Para ekonom di dalam maupun luar negeri menyatakan dampak ekonominya tergantung seberapa lama masalah wabah ini berlangsung. Maka itu, penanganan kesehatan jadi fokus di berbagai negara, selain penanganan ekonomi. Penanganan kesehatan juga jadi perhatian utama investor global. Tak ayal, investor global merespons positif setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kondisi darurat nasional corona di negaranya, yang membuka akses dana hingga lebih dari Rp 730 triliun untuk penanganan corona. Wallstreet melonjak, setelah berhari-hari terkoreksi tajam.(Thertina 2020)

Di Indonesia, dorongan agar pemerintah fokus pada penanganan kesehatan semakin kencang disuarakan. Ini lantaran respons kebijakan pemerintah dinilai terlalu fokus pada upaya menopang ekonomi. Lantas, kebijakan apa saja yang sudah dirilis pemerintah? Pemerintah merilis stimulus ekonomi jilid I di bidang pariwisata, setelah melakukan larangan penerbangan dari dan menuju Tiongkok pada pertengahan Februari lalu. Pemerintah menerapkan diskon tiket penerbangan domestik dan pembebasan pajak restoran serta hotel. Awalnya, stimulus juga memasukkan insentif berupa diskon tiket untuk penerbangan internasional, namun kemudian ditunda seiring kritik yang bergulir soal risiko penyebaran corona di dalam negeri dari turis asing.(Thertina 2020)

            Beralihnya segala bentuk kegiatan menjadi melalui daring menyebabkan kegiatan jual beli online juga meningkat pada masa pandemic COVID-19 ini. Terutama karena kepanikan yang terjadi, beberapa produk seperti masker, hand sanitaizer dan sejenisnya menjadi incaran. Harga barang tersebut meroket hingga menjadi tak masuk akal.

E-bisnis nasional
Ada banyak ranah pada e-bisnis namun yang paling terdampak akibat pandemic COVID-19 ini menurut saya diantaranya :

1.      Government To Customer (G2C)
Semakin luasnya penyebaran COVID-19 ini membuat masyarakat menjadi resah, oleh karena itu pemerintah dituntut untuk terbuka terhadap data kasus COVID-19 di Indonesia. Maka dari itu pemerintah menyediakan situs penyedia informasi untuk setiap daerahnya. Serta segala bentuk transaksi yan gberhubungan dengan pemerintah dapat dilakukan melalui daring yang telah disediakan sebelumnya.
2.      Bussines to Customer (B2C)
Akibat dari penyebaran kasus COVID-19 banyak e-commerce yang bermodel B2C terkena dampaknya. Hal ini karena impor barang dari tiongkok digerus hingga 90%. Dampak dari penurunan impor ini akhirnya beberapa e-commerce bermodel B2B ini beralih menggunakan produk local. Dan bermitra dengan penjual local.(Annur and Setyowati 2020)
3.      Customer to Customer (C2C)
Salah satu e-commercedi Indonesia menyatakan bahwa dua bulan awal dampak covid-19 belum terlalu terasa. Namun demikian, CEO Bukalapak Fajrin Rasyid melihat dampaknya baru terasa dalam jangka panjang, sebab ada beberapa barang yang harus impor dari luar negeri. Namun saat ini dominasi penjual di Bukalapak masih barang local.(Nofian 2020)
Dari segi produk yang popular pada masa-masa kritis ini adalah masker dan hand sanitizer. Kedua produk ini menjadi barang langka dan sulit dicari. Hal ini dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan kejahatan pada e-bisnis diantaranya penipuan, penimbunan, dan kenaikan harga yang tak masuk akal. Bahkan saat ini bukalapak sendiri sudah banyak menerima laporan penipuan terhadap produk
masker.(Bukalapak 2020)

E-Bisnis Internasional
Salah satu perushaan e-commerce popular di dunia yakni e-bay dan amazon pun tak terlepas dari dampak COVID-19 ini. Namun berbeda dengan e-commerce dalam negeri yang menggalakan iklan produk-produk kesehatan salah satunya masker, perusahaan raksasa e-bay, amazon dan bahkan facebook justru melarang iklan-iklan yang berkaitan dengan masker.
Selain masker, beberapa produk kesehatan lainnya seperti hand sanitizer dan juga obat-obatan yang berhubungan dengan virus corona akan diblokir dari tiga platform tersebut.
Bahkan eBay sendiri mengambil langkah paling aman dengan cara melarang seluruh iklan dari masker serta hand sanitizer, baik dalam bentuk apapun. Pasalnya hal ini juga dapat membantu agar harga dari produk tersebut tidak melambung tinggi.
Sekedar informasi, sejak virus corona mulai menyebar ke beberapa negara, banyak harga dari perlengkapan seperti kesehatan dan makanan yang mengalami kenaikan harga karena banyak pihak yang ingin mengambil keuntungan besar.
Namun belum diketahui sampai kapan eBay, Amazon, dan Facebook akan terus melarang iklan masker di platform mereka. (Ishari and Andika 2020)

Dampak-Dampak Yang terjadi pada transaksi e-bisnis di Indonesia
      Transaksi e-bisnis didalam negeri menerima banyak dampak yang bias dikatakan positif tetapi juga negative. Beberapa dampak yang dialami adalah :

A.    Dampak Positif

-          Produk Lokal menjadi pilihan e-commerce
Karena dibatasinya impor barang dari luar negeri maka yang menjadi pilihan adalah produk local, yang berarti perekonomian warga local diharapkan akan terbantu.
-          Transaksi online menjadi alternative
Karena kebijakan pemerintah untuk membatasi segala aktivitas diluar rumah dan untuk bekerja dari rumah. Ditambah dengan kebijakan ditutupnya institusi-institusi yang ada. Maka e-bisnis menjadi tren yang naik pada saat-saat seperti ini.
-          Industry manufaktur meningkat
Karena setiap orang aktivitasnya dibatasi, banyak dari mereka yang membeli berbagai persediaan rumah tangga. Hal ini menyebabkan industry manufaktur Indonesia menjadi terbantu.

loading...



-          Penggunaan internet meningkat
Dibatasinya aktivitas diluar rumah membuat komunikasi menggunakan internet melalui media-media social menjadi andalan saat ini. Akibatnya penggunaan internet menjadi meningkat kualitas waktunya.

-          Trend pasar game meningkat
Banyak anak muda yang memilih menghabiskan waktu dirumahnya dengan bermain game, akibatnya pasar e-bisnis di bidang game online juga meningkat dan menjadi ramai.

B.     Dampak Negatif

-          Harga barang tertentu jadi tidak masuk akal
Keadaan yang seperti ini membuat sebagian masyarakat awam panic dan tergesa-gesa membeli barang seperti masker dan hand sanitaizer. Karena permintaan pasar yang meroket dan stok yang belum mencukupi banyak dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menmbun dan menaikan harga masker dan handsanitizer.

-          Terjadi banyak kasus penipuan
Memanfaatkan keadaan yang seperti ini membuat peluang kasus penipuan menjadi meningkat tajam terutama untuk kasus penipuan berkedok masker dan hand sanitizer. Banyak oknum yang memanfaatkan keadaan ini dengan tidak bertanggung jawab.

-          Stok yang hilang
Akibat permintaan tinggi beberapa produk stoknya hilang dari pasar e-bisnis karena perilaku oknum yang tak bertanggung jawab yang melakukan penimbunan stok

-          Rawan informasi palsu
Selain kasus penipuan keadaan saat ini juga menyebabkan berbagai informasi bohong atau hoax beredar deras. Seperti link phising yang marak dan menyebabkan data-data pelanggan menjadi bocor.

            Kesimpulan

           Covid-19 menyebabkan banyak negara menjadi jatuh baik dari segi ekonomi, social maupun produktivitasnya. Pada ranah e-bisnis juga memiliki banyak dampak yang dapat dikatakan positif tetapi juga negative. Karena ulah okum-okum tak bertanggung jawab membuat pengguna e-bisnis terutama e-commerce menjadi gusar. Banyak juga raksasa-raksasa e-commerce didunia seperti e-bay, amazon, dan facebook memperketat kebijakannya mengenai iklan produk masker dan hand sanitizer ini. 

           Meskipun transaksi e-bisnis pada keadaan saat ini menjadi pilihan yang disarankan untuk menghindari kontak langsung dan penyebaran COVID-19. Tetapi seiring peningkatan jumlah transaksi yang dilakukan juga diikuti tindakan-tindakan tak bertanggung jawab. Seperti halnya penipuan, penimpunan, penyebaran informasi palsu. Hal ini merupakan indikasi belum sehatnya lahan e-bisnis yang ada. Namjun berbeda dengan e-bisnic C2C model bisnis B2C memang lebih dapat dipercaya akan tetapi kendala mereka adalah barang yang sulit dipatkan Karena batasan import dan batasan untuk berkaitivitas diluar rumah.






Daftar Pustaka



Annur, Cindy Mutia, and Desy Setyowati. 2020. “Corona Gerus Impor Dari Tiongkok 90%, Shopee & Blibli Lihat Peluang.” Https://Katadata.Co.Id. 2020.
Budiansyah, Arif. 2020. “7 Situs Terpercaya Buat Pantau Penyebaran Virus Corona Di RI.” Https://Www.Cnbcindonesia.Com. 2020.
Bukalapak. 2020. “Waspada Link Phising !” Bukalapak.Com. 2020.
Damarjati, Danu. 2020. “Data Terbaru Corona Terkait Indonesia, 19 Maret 2020 Pukul 16.00 WIB.” Https://News.Detik.Com. 2020.
Ishari, Muhammad Alfath, and Ferry Andika. 2020. “Amazon, EBay, Dan Facebook Larang Iklan Masker Khusus Virus Corona!” Https://Www.Indozone.Id. 2020.
Nofian, Anggio. 2020. “Bukalapak: Dampak Covid-19 Terhadap E-Commerce Belum Terasa.” Https://Goodmoney.Id. 2020.
Purnomo, Herdaru. 2020. “Dampak Virus Corona Sangat Berat, Bahkan Berat Sekali!” Https://Www.Cnbcindonesia.Com. 2020.
Thertina, Martha Ruth. 2020. “Menyorot Tiga Jilid Stimulus Ekonomi Di Tengah Pandemi Corona.” Https://Katadata.Co.Id. 2020.
World Health Organization. 2020. “Coronavirus.” Https://Www.Who.Int. 2020.
 


 #corona #covid19 #covid-19 #covid #demam #wabah #penyakit #caramengatasi #obat #menyembuhkan #ekonomi #ekonomisaatcorona #keadaanekonomi #rupiah #anjlok #virus