Dampak
COVID-19
Setelah ditetapkan menjadi pandemic oleh WHO, tentu
dampak COVID-19 ini semakin dirasakan oleh penduduk dunia. Dari mulai aktivitas
yang menjadi terbatas hingga ketakutan dan kepanikan yang terjadi. Namun dampak
yang paling dapat dirasakan adalah dampak pada ekonomi dunia maupun ekonomi di
Indonesia. Akibat produktivitas yang terganggu maka ekonomi pun ikut menurun.
Karena size ekonomi China di atas US$ 13 triliun. Dia kontribusinya ke ekonomi
dunia 17% jadi kalau dia melemah pengaruhnya terasa di seluruh dunia.(Purnomo 2020)
Berdasarkan hal tersebut tiap 1% penurunan ekonomi di
china maka akan berimbas sebesar 0,3 – 0,6 % oleh karena itu pemerintah
Indonesia perlu berkomunikasi dengan Bank Indonesia agar penurunan ekonomi
dapat dikendalikan.(Purnomo 2020)
Ekonomi
di tengah COVID-19
Dampak
ekonomi dari corona jadi isu yang semakin besar seiring meluasnya penyebaran
virus tersebut ke seluruh dunia. Para ekonom di dalam maupun luar negeri
menyatakan dampak ekonominya tergantung seberapa lama masalah wabah ini
berlangsung. Maka itu, penanganan kesehatan jadi fokus di berbagai negara,
selain penanganan ekonomi. Penanganan kesehatan juga jadi perhatian utama
investor global. Tak ayal, investor global merespons positif setelah Presiden
Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kondisi darurat nasional corona
di negaranya, yang membuka akses dana hingga lebih dari Rp 730 triliun untuk
penanganan corona. Wallstreet melonjak, setelah berhari-hari terkoreksi tajam.(Thertina 2020)
Di
Indonesia, dorongan agar pemerintah fokus pada penanganan kesehatan semakin
kencang disuarakan. Ini lantaran respons kebijakan pemerintah dinilai terlalu
fokus pada upaya menopang ekonomi. Lantas, kebijakan apa saja yang sudah
dirilis pemerintah? Pemerintah merilis stimulus ekonomi jilid I di bidang
pariwisata, setelah melakukan larangan penerbangan dari dan menuju Tiongkok
pada pertengahan Februari lalu. Pemerintah menerapkan diskon tiket penerbangan
domestik dan pembebasan pajak restoran serta hotel. Awalnya, stimulus juga
memasukkan insentif berupa diskon tiket untuk penerbangan internasional, namun
kemudian ditunda seiring kritik yang bergulir soal risiko penyebaran corona di
dalam negeri dari turis asing.(Thertina 2020)
Beralihnya
segala bentuk kegiatan menjadi melalui daring menyebabkan kegiatan jual beli
online juga meningkat pada masa pandemic COVID-19 ini. Terutama karena
kepanikan yang terjadi, beberapa produk seperti masker, hand sanitaizer dan
sejenisnya menjadi incaran. Harga barang tersebut meroket hingga menjadi tak
masuk akal.
E-bisnis
nasional
Ada banyak ranah pada
e-bisnis namun yang paling terdampak akibat pandemic COVID-19 ini menurut saya
diantaranya :
1. Government To Customer (G2C)
Semakin luasnya
penyebaran COVID-19 ini membuat masyarakat menjadi resah, oleh karena itu
pemerintah dituntut untuk terbuka terhadap data kasus COVID-19 di Indonesia.
Maka dari itu pemerintah menyediakan situs penyedia informasi untuk setiap
daerahnya. Serta segala bentuk transaksi yan gberhubungan dengan pemerintah
dapat dilakukan melalui daring yang telah disediakan sebelumnya.
2. Bussines to Customer (B2C)
Akibat dari penyebaran kasus COVID-19
banyak e-commerce yang bermodel B2C terkena dampaknya. Hal ini karena impor
barang dari tiongkok digerus hingga 90%. Dampak dari penurunan impor ini
akhirnya beberapa e-commerce bermodel B2B ini beralih menggunakan produk local.
Dan bermitra dengan penjual local.(Annur and Setyowati 2020)
3. Customer to Customer (C2C)
Salah satu e-commercedi Indonesia
menyatakan bahwa dua bulan awal dampak covid-19 belum terlalu terasa. Namun
demikian, CEO Bukalapak Fajrin Rasyid melihat dampaknya baru terasa dalam
jangka panjang, sebab ada beberapa barang yang harus impor dari luar negeri.
Namun saat ini dominasi penjual di Bukalapak masih barang local.(Nofian 2020)
Dari segi produk yang
popular pada masa-masa kritis ini adalah masker dan hand sanitizer. Kedua
produk ini menjadi barang langka dan sulit dicari. Hal ini dimanfaatkan oleh
oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan kejahatan pada e-bisnis
diantaranya penipuan, penimbunan, dan kenaikan harga yang tak masuk akal.
Bahkan saat ini bukalapak sendiri sudah banyak menerima laporan penipuan
terhadap produk
masker.(Bukalapak 2020)
E-Bisnis Internasional
Salah satu perushaan e-commerce popular di
dunia yakni e-bay dan amazon pun tak terlepas dari dampak COVID-19 ini. Namun
berbeda dengan e-commerce dalam negeri yang menggalakan iklan produk-produk
kesehatan salah satunya masker, perusahaan raksasa e-bay, amazon dan bahkan
facebook justru melarang iklan-iklan yang berkaitan dengan masker.
Selain masker, beberapa produk kesehatan
lainnya seperti hand sanitizer dan juga obat-obatan yang berhubungan dengan
virus corona akan diblokir dari tiga platform tersebut.
Bahkan eBay sendiri mengambil langkah
paling aman dengan cara melarang seluruh iklan dari masker serta hand
sanitizer, baik dalam bentuk apapun. Pasalnya hal ini juga dapat membantu agar
harga dari produk tersebut tidak melambung tinggi.
Sekedar informasi, sejak virus corona
mulai menyebar ke beberapa negara, banyak harga dari perlengkapan seperti
kesehatan dan makanan yang mengalami kenaikan harga karena banyak pihak yang
ingin mengambil keuntungan besar.
Namun belum diketahui sampai kapan eBay,
Amazon, dan Facebook akan terus melarang iklan masker di platform mereka. (Ishari and Andika 2020)
Dampak-Dampak Yang
terjadi pada transaksi e-bisnis di Indonesia
Transaksi e-bisnis didalam negeri menerima
banyak dampak yang bias dikatakan positif tetapi juga negative. Beberapa dampak
yang dialami adalah :
A. Dampak Positif
-
Produk Lokal menjadi pilihan e-commerce
Karena
dibatasinya impor barang dari luar negeri maka yang menjadi pilihan adalah
produk local, yang berarti perekonomian warga local diharapkan akan terbantu.
-
Transaksi online menjadi alternative
Karena
kebijakan pemerintah untuk membatasi segala aktivitas diluar rumah dan untuk
bekerja dari rumah. Ditambah dengan kebijakan ditutupnya institusi-institusi
yang ada. Maka e-bisnis menjadi tren yang naik pada saat-saat seperti ini.
-
Industry manufaktur meningkat
Karena setiap orang aktivitasnya dibatasi,
banyak dari mereka yang membeli berbagai persediaan rumah tangga. Hal ini
menyebabkan industry manufaktur Indonesia menjadi terbantu.
loading...
-
Penggunaan internet meningkat
Dibatasinya
aktivitas diluar rumah membuat komunikasi menggunakan internet melalui
media-media social menjadi andalan saat ini. Akibatnya penggunaan internet
menjadi meningkat kualitas waktunya.
-
Trend pasar game meningkat
Banyak
anak muda yang memilih menghabiskan waktu dirumahnya dengan bermain game,
akibatnya pasar e-bisnis di bidang game online juga meningkat dan menjadi
ramai.
B. Dampak Negatif
-
Harga barang tertentu jadi tidak masuk
akal
Keadaan yang seperti ini
membuat sebagian masyarakat awam panic dan tergesa-gesa membeli barang seperti
masker dan hand sanitaizer. Karena permintaan pasar yang meroket dan stok yang
belum mencukupi banyak dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk
menmbun dan menaikan harga masker dan handsanitizer.
-
Terjadi banyak kasus penipuan
Memanfaatkan keadaan yang
seperti ini membuat peluang kasus penipuan menjadi meningkat tajam terutama
untuk kasus penipuan berkedok masker dan hand sanitizer. Banyak oknum yang
memanfaatkan keadaan ini dengan tidak bertanggung jawab.
-
Stok yang hilang
Akibat permintaan tinggi beberapa produk
stoknya hilang dari pasar e-bisnis karena perilaku oknum yang tak bertanggung
jawab yang melakukan penimbunan stok
-
Rawan informasi palsu
Selain kasus penipuan keadaan saat ini
juga menyebabkan berbagai informasi bohong atau hoax beredar deras. Seperti
link phising yang marak dan menyebabkan data-data pelanggan menjadi bocor.
Kesimpulan
Covid-19 menyebabkan
banyak negara menjadi jatuh baik dari segi ekonomi, social maupun
produktivitasnya. Pada ranah e-bisnis juga memiliki banyak dampak yang dapat
dikatakan positif tetapi juga negative. Karena ulah okum-okum tak bertanggung
jawab membuat pengguna e-bisnis terutama e-commerce menjadi gusar. Banyak juga
raksasa-raksasa e-commerce didunia seperti e-bay, amazon, dan facebook
memperketat kebijakannya mengenai iklan produk masker dan hand sanitizer ini.
Meskipun
transaksi e-bisnis pada keadaan saat ini menjadi pilihan yang disarankan untuk
menghindari kontak langsung dan penyebaran COVID-19. Tetapi seiring peningkatan
jumlah transaksi yang dilakukan juga diikuti tindakan-tindakan tak bertanggung
jawab. Seperti halnya penipuan, penimpunan, penyebaran informasi palsu. Hal ini
merupakan indikasi belum sehatnya lahan e-bisnis yang ada. Namjun berbeda
dengan e-bisnic C2C model bisnis B2C memang lebih dapat dipercaya akan tetapi
kendala mereka adalah barang yang sulit dipatkan Karena batasan import dan
batasan untuk berkaitivitas diluar rumah.
Daftar Pustaka
Annur,
Cindy Mutia, and Desy Setyowati. 2020. “Corona Gerus Impor Dari Tiongkok 90%,
Shopee & Blibli Lihat Peluang.” Https://Katadata.Co.Id. 2020.
Budiansyah,
Arif. 2020. “7 Situs Terpercaya Buat Pantau Penyebaran Virus Corona Di RI.”
Https://Www.Cnbcindonesia.Com. 2020.
Bukalapak.
2020. “Waspada Link Phising !” Bukalapak.Com. 2020.
Damarjati,
Danu. 2020. “Data Terbaru Corona Terkait Indonesia, 19 Maret 2020 Pukul 16.00
WIB.” Https://News.Detik.Com. 2020.
Ishari,
Muhammad Alfath, and Ferry Andika. 2020. “Amazon, EBay, Dan Facebook Larang
Iklan Masker Khusus Virus Corona!” Https://Www.Indozone.Id. 2020.
Nofian,
Anggio. 2020. “Bukalapak: Dampak Covid-19 Terhadap E-Commerce Belum Terasa.”
Https://Goodmoney.Id. 2020.
Purnomo,
Herdaru. 2020. “Dampak Virus Corona Sangat Berat, Bahkan Berat Sekali!” Https://Www.Cnbcindonesia.Com.
2020.
Thertina,
Martha Ruth. 2020. “Menyorot Tiga Jilid Stimulus Ekonomi Di Tengah Pandemi
Corona.” Https://Katadata.Co.Id. 2020.
World
Health Organization. 2020. “Coronavirus.” Https://Www.Who.Int. 2020.
#corona #covid19 #covid-19 #covid #demam #wabah #penyakit #caramengatasi #obat #menyembuhkan #ekonomi #ekonomisaatcorona #keadaanekonomi #rupiah #anjlok #virus