Wednesday, 25 March 2020

Dampak Corona atau Covid-19


Dampak COVID-19
            Setelah ditetapkan menjadi pandemic oleh WHO, tentu dampak COVID-19 ini semakin dirasakan oleh penduduk dunia. Dari mulai aktivitas yang menjadi terbatas hingga ketakutan dan kepanikan yang terjadi. Namun dampak yang paling dapat dirasakan adalah dampak pada ekonomi dunia maupun ekonomi di Indonesia. Akibat produktivitas yang terganggu maka ekonomi pun ikut menurun. Karena size ekonomi China di atas US$ 13 triliun. Dia kontribusinya ke ekonomi dunia 17% jadi kalau dia melemah pengaruhnya terasa di seluruh dunia.(Purnomo 2020)

            Berdasarkan hal tersebut tiap 1% penurunan ekonomi di china maka akan berimbas sebesar 0,3 – 0,6 % oleh karena itu pemerintah Indonesia perlu berkomunikasi dengan Bank Indonesia agar penurunan ekonomi dapat dikendalikan.(Purnomo 2020)

Ekonomi di tengah COVID-19

Dampak ekonomi dari corona jadi isu yang semakin besar seiring meluasnya penyebaran virus tersebut ke seluruh dunia. Para ekonom di dalam maupun luar negeri menyatakan dampak ekonominya tergantung seberapa lama masalah wabah ini berlangsung. Maka itu, penanganan kesehatan jadi fokus di berbagai negara, selain penanganan ekonomi. Penanganan kesehatan juga jadi perhatian utama investor global. Tak ayal, investor global merespons positif setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kondisi darurat nasional corona di negaranya, yang membuka akses dana hingga lebih dari Rp 730 triliun untuk penanganan corona. Wallstreet melonjak, setelah berhari-hari terkoreksi tajam.(Thertina 2020)

Di Indonesia, dorongan agar pemerintah fokus pada penanganan kesehatan semakin kencang disuarakan. Ini lantaran respons kebijakan pemerintah dinilai terlalu fokus pada upaya menopang ekonomi. Lantas, kebijakan apa saja yang sudah dirilis pemerintah? Pemerintah merilis stimulus ekonomi jilid I di bidang pariwisata, setelah melakukan larangan penerbangan dari dan menuju Tiongkok pada pertengahan Februari lalu. Pemerintah menerapkan diskon tiket penerbangan domestik dan pembebasan pajak restoran serta hotel. Awalnya, stimulus juga memasukkan insentif berupa diskon tiket untuk penerbangan internasional, namun kemudian ditunda seiring kritik yang bergulir soal risiko penyebaran corona di dalam negeri dari turis asing.(Thertina 2020)

            Beralihnya segala bentuk kegiatan menjadi melalui daring menyebabkan kegiatan jual beli online juga meningkat pada masa pandemic COVID-19 ini. Terutama karena kepanikan yang terjadi, beberapa produk seperti masker, hand sanitaizer dan sejenisnya menjadi incaran. Harga barang tersebut meroket hingga menjadi tak masuk akal.

E-bisnis nasional
Ada banyak ranah pada e-bisnis namun yang paling terdampak akibat pandemic COVID-19 ini menurut saya diantaranya :

1.      Government To Customer (G2C)
Semakin luasnya penyebaran COVID-19 ini membuat masyarakat menjadi resah, oleh karena itu pemerintah dituntut untuk terbuka terhadap data kasus COVID-19 di Indonesia. Maka dari itu pemerintah menyediakan situs penyedia informasi untuk setiap daerahnya. Serta segala bentuk transaksi yan gberhubungan dengan pemerintah dapat dilakukan melalui daring yang telah disediakan sebelumnya.
2.      Bussines to Customer (B2C)
Akibat dari penyebaran kasus COVID-19 banyak e-commerce yang bermodel B2C terkena dampaknya. Hal ini karena impor barang dari tiongkok digerus hingga 90%. Dampak dari penurunan impor ini akhirnya beberapa e-commerce bermodel B2B ini beralih menggunakan produk local. Dan bermitra dengan penjual local.(Annur and Setyowati 2020)
3.      Customer to Customer (C2C)
Salah satu e-commercedi Indonesia menyatakan bahwa dua bulan awal dampak covid-19 belum terlalu terasa. Namun demikian, CEO Bukalapak Fajrin Rasyid melihat dampaknya baru terasa dalam jangka panjang, sebab ada beberapa barang yang harus impor dari luar negeri. Namun saat ini dominasi penjual di Bukalapak masih barang local.(Nofian 2020)
Dari segi produk yang popular pada masa-masa kritis ini adalah masker dan hand sanitizer. Kedua produk ini menjadi barang langka dan sulit dicari. Hal ini dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan kejahatan pada e-bisnis diantaranya penipuan, penimbunan, dan kenaikan harga yang tak masuk akal. Bahkan saat ini bukalapak sendiri sudah banyak menerima laporan penipuan terhadap produk
masker.(Bukalapak 2020)

E-Bisnis Internasional
Salah satu perushaan e-commerce popular di dunia yakni e-bay dan amazon pun tak terlepas dari dampak COVID-19 ini. Namun berbeda dengan e-commerce dalam negeri yang menggalakan iklan produk-produk kesehatan salah satunya masker, perusahaan raksasa e-bay, amazon dan bahkan facebook justru melarang iklan-iklan yang berkaitan dengan masker.
Selain masker, beberapa produk kesehatan lainnya seperti hand sanitizer dan juga obat-obatan yang berhubungan dengan virus corona akan diblokir dari tiga platform tersebut.
Bahkan eBay sendiri mengambil langkah paling aman dengan cara melarang seluruh iklan dari masker serta hand sanitizer, baik dalam bentuk apapun. Pasalnya hal ini juga dapat membantu agar harga dari produk tersebut tidak melambung tinggi.
Sekedar informasi, sejak virus corona mulai menyebar ke beberapa negara, banyak harga dari perlengkapan seperti kesehatan dan makanan yang mengalami kenaikan harga karena banyak pihak yang ingin mengambil keuntungan besar.
Namun belum diketahui sampai kapan eBay, Amazon, dan Facebook akan terus melarang iklan masker di platform mereka. (Ishari and Andika 2020)

Dampak-Dampak Yang terjadi pada transaksi e-bisnis di Indonesia
      Transaksi e-bisnis didalam negeri menerima banyak dampak yang bias dikatakan positif tetapi juga negative. Beberapa dampak yang dialami adalah :

A.    Dampak Positif

-          Produk Lokal menjadi pilihan e-commerce
Karena dibatasinya impor barang dari luar negeri maka yang menjadi pilihan adalah produk local, yang berarti perekonomian warga local diharapkan akan terbantu.
-          Transaksi online menjadi alternative
Karena kebijakan pemerintah untuk membatasi segala aktivitas diluar rumah dan untuk bekerja dari rumah. Ditambah dengan kebijakan ditutupnya institusi-institusi yang ada. Maka e-bisnis menjadi tren yang naik pada saat-saat seperti ini.
-          Industry manufaktur meningkat
Karena setiap orang aktivitasnya dibatasi, banyak dari mereka yang membeli berbagai persediaan rumah tangga. Hal ini menyebabkan industry manufaktur Indonesia menjadi terbantu.

loading...



-          Penggunaan internet meningkat
Dibatasinya aktivitas diluar rumah membuat komunikasi menggunakan internet melalui media-media social menjadi andalan saat ini. Akibatnya penggunaan internet menjadi meningkat kualitas waktunya.

-          Trend pasar game meningkat
Banyak anak muda yang memilih menghabiskan waktu dirumahnya dengan bermain game, akibatnya pasar e-bisnis di bidang game online juga meningkat dan menjadi ramai.

B.     Dampak Negatif

-          Harga barang tertentu jadi tidak masuk akal
Keadaan yang seperti ini membuat sebagian masyarakat awam panic dan tergesa-gesa membeli barang seperti masker dan hand sanitaizer. Karena permintaan pasar yang meroket dan stok yang belum mencukupi banyak dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menmbun dan menaikan harga masker dan handsanitizer.

-          Terjadi banyak kasus penipuan
Memanfaatkan keadaan yang seperti ini membuat peluang kasus penipuan menjadi meningkat tajam terutama untuk kasus penipuan berkedok masker dan hand sanitizer. Banyak oknum yang memanfaatkan keadaan ini dengan tidak bertanggung jawab.

-          Stok yang hilang
Akibat permintaan tinggi beberapa produk stoknya hilang dari pasar e-bisnis karena perilaku oknum yang tak bertanggung jawab yang melakukan penimbunan stok

-          Rawan informasi palsu
Selain kasus penipuan keadaan saat ini juga menyebabkan berbagai informasi bohong atau hoax beredar deras. Seperti link phising yang marak dan menyebabkan data-data pelanggan menjadi bocor.

            Kesimpulan

           Covid-19 menyebabkan banyak negara menjadi jatuh baik dari segi ekonomi, social maupun produktivitasnya. Pada ranah e-bisnis juga memiliki banyak dampak yang dapat dikatakan positif tetapi juga negative. Karena ulah okum-okum tak bertanggung jawab membuat pengguna e-bisnis terutama e-commerce menjadi gusar. Banyak juga raksasa-raksasa e-commerce didunia seperti e-bay, amazon, dan facebook memperketat kebijakannya mengenai iklan produk masker dan hand sanitizer ini. 

           Meskipun transaksi e-bisnis pada keadaan saat ini menjadi pilihan yang disarankan untuk menghindari kontak langsung dan penyebaran COVID-19. Tetapi seiring peningkatan jumlah transaksi yang dilakukan juga diikuti tindakan-tindakan tak bertanggung jawab. Seperti halnya penipuan, penimpunan, penyebaran informasi palsu. Hal ini merupakan indikasi belum sehatnya lahan e-bisnis yang ada. Namjun berbeda dengan e-bisnic C2C model bisnis B2C memang lebih dapat dipercaya akan tetapi kendala mereka adalah barang yang sulit dipatkan Karena batasan import dan batasan untuk berkaitivitas diluar rumah.






Daftar Pustaka



Annur, Cindy Mutia, and Desy Setyowati. 2020. “Corona Gerus Impor Dari Tiongkok 90%, Shopee & Blibli Lihat Peluang.” Https://Katadata.Co.Id. 2020.
Budiansyah, Arif. 2020. “7 Situs Terpercaya Buat Pantau Penyebaran Virus Corona Di RI.” Https://Www.Cnbcindonesia.Com. 2020.
Bukalapak. 2020. “Waspada Link Phising !” Bukalapak.Com. 2020.
Damarjati, Danu. 2020. “Data Terbaru Corona Terkait Indonesia, 19 Maret 2020 Pukul 16.00 WIB.” Https://News.Detik.Com. 2020.
Ishari, Muhammad Alfath, and Ferry Andika. 2020. “Amazon, EBay, Dan Facebook Larang Iklan Masker Khusus Virus Corona!” Https://Www.Indozone.Id. 2020.
Nofian, Anggio. 2020. “Bukalapak: Dampak Covid-19 Terhadap E-Commerce Belum Terasa.” Https://Goodmoney.Id. 2020.
Purnomo, Herdaru. 2020. “Dampak Virus Corona Sangat Berat, Bahkan Berat Sekali!” Https://Www.Cnbcindonesia.Com. 2020.
Thertina, Martha Ruth. 2020. “Menyorot Tiga Jilid Stimulus Ekonomi Di Tengah Pandemi Corona.” Https://Katadata.Co.Id. 2020.
World Health Organization. 2020. “Coronavirus.” Https://Www.Who.Int. 2020.
 


 #corona #covid19 #covid-19 #covid #demam #wabah #penyakit #caramengatasi #obat #menyembuhkan #ekonomi #ekonomisaatcorona #keadaanekonomi #rupiah #anjlok #virus