Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan COVID-19
'Social distancing' hanyalah salah satu dari sekian banyak
istilah terkait virus Corona yang bermunculan dalam pandemi COVID-19.
Untuk lebih memahami istilah-istilah yang berhubungan dengan COVID-19
tersebut, simak ulasan berikut:
1. Social distancing
Menurut
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), arti istilah
‘social distancing’
atau ‘pembatasan sosial’ adalah menghindari tempat umum, menjauhi
keramaian, dan menjaga jarak optimal 2 meter dari orang lain. Dengan
adanya jarak, penyebaran penyakit ini diharapkan dapat berkurang.
2. Isolasi dan karantina
Kedua istilah terkait virus Corona ini merujuk pada tindakan untuk
mencegah penularan virus Corona dari orang yang sudah terpapar virus ini ke orang lain yang belum.
Perbedaannya, isolasi memisahkan orang yang sudah sakit dengan orang
yang tidak sakit untuk mencegah penyebaran virus Corona, sedangkan
karantina memisahkan dan membatasi kegiatan orang yang sudah terpapar
virus Corona namun belum menunjukkan gejala.
Berbagai pakar menganjurkan untuk melakukan karantina di rumah atau
isolasi mandiri selama
setidaknya 14 hari. Selama karantina, Anda dianjurkan untuk tinggal di
rumah sambil menjalani pola hidup bersih dan sehat, tidak bertemu orang
lain, dan menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang-orang yang tinggal
serumah.
3. Lockdown
Istilah
‘lockdown’ berarti karantina wilayah, yaitu
pembatasan pergerakan penduduk dalam suatu wilayah, termasuk menutup
akses masuk dan keluar wilayah. Penutupan jalur keluar masuk serta
pembatasan pergerakan penduduk ini dilakukan untuk mengurangi
kontaminasi dan penyebaran penyakit COVID-19.
4. Flattening the curve
‘Flattening the curve’ atau ‘pelandaian
kurva’ merupakan istilah di bidang epidemiologi untuk upaya memperlambat
penyebaran penyakit menular yang dalam hal ini adalah COVID-19,
sehingga fasilitas kesehatan memiliki sumber daya yang memadai bagi para
penderita. Pelandaian kurva ini dapat dilakukan dengan
social distancing, karantina, dan isolasi.
Kurva menggambarkan prediksi jumlah orang yang terinfeksi virus
Corona dalam rentang waktu tertentu. Jumlah penderita yang meningkat
drastis dalam periode yang sangat singkat, misalnya hanya dalam waktu
beberapa hari, digambarkan sebagai kurva tinggi yang sempit.
Jumlah penderita yang membeludak membuat penanganan tidak bisa
dilakukan secara optimal. Hal ini karena jumlah penderita melampaui
kemampuan dan kapasitas fasilitas kesehatan, misalnya jumlah tempat
tidur dan alat yang tersedia di rumah sakit tidak cukup untuk menangani
semua pasien.
Kondisi tersebut menyebabkan tingkat kematian menjadi sangat tinggi,
tidak hanya pada pasien COVID-19, namun juga pada pasien penyakit lain
yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Meskipun jumlah penderitanya sama, namun jika laju pertambahannya
lebih lambat (digambarkan oleh kurva yang lebih panjang dan landai),
fasilitas kesehatan memiliki kesempatan untuk menangani penderita dengan
sarana dan prasarana yang memadai.
loading...
5. Pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP)
PDP dan ODP merupakan definisi yang digunakan untuk mengelompokkan individu berdasarkan:
- Gejala demam dan/atau gangguan pernapasan
- Riwayat perjalanan ke daerah pandemi infeksi virus Corona atau
tinggal di daerah tersebut selama 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
- Riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
Secara umum, ODP dan PDP bisa dibedakan dari
gejala yang dialami.
Pada ODP, gejala yang muncul hanya salah satu antara demam atau
gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak
napas. Sedangkan pada PDP, sudah ada gejala demam maupun gangguan
pernapasan.
Terhadap PDP, dilakukan rawat inap terisolasi di rumah sakit,
pemeriksaan laboratorium, dan pemantauan pada orang lain yang memiliki
kontak erat dengan PDP tersebut. Sementara ODP harus menjalani isolasi
di rumah dan kondisinya akan dipantau setiap hari selama 2 minggu,
menggunakan formulir khusus.
Jika kondisi ODP mengalami perburukan dan sudah memenuhi kriteria PDP
atau hasil laboratoriumnya positif terinfeksi virus Corona, maka ODP
tersebut harus dibawa ke rumah sakit.
6. Herd immunity
Secara harfiah, istilah
‘herd immunity’ berarti kekebalan kelompok.
Herd immunity terhadap suatu penyakit bisa dicapai dengan
pemberian vaksin
secara meluas atau bila sudah terbentuk kekebalan alami pada sebagian
besar orang dalam suatu kelompok setelah mereka terpapar dan sembuh dari
penyakit tersebut.
Di tengah pandemi COVID-19, sebagian ahli percaya bahwa penularan
virus Corona akan menurun atau bahkan berhenti sama sekali bila sudah
ada banyak orang yang sembuh dan menjadi kebal terhadap infeksi ini.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada vaksin untuk COVID-19 dan untuk menunggu hingga tercapai
herd immunity secara alami pun sangat berisiko karena penyakit ini dapat berakibat fatal.
Nah, itu dia berbagai istilah terkait infeksi virus Corona atau COVID-19. Untuk meminimalkan
risiko Anda terjangkit penyakit ini, patuhilah anjuran dokter dan pemerintah. Selain mencuci tangan,
memakai masker, serta menjalani pola hidup bersih dan sehat, hindari tempat-tempat yang ramai atau berkumpul dengan banyak orang.
Artikel Ini dikutip dari : https://www.alodokter.com
Silahkan Kunjungi Sumber untuk lebih banyak informasi